Sejak kecil saya
menyukai binatang kelinci, menurut saya kelinci itu binatang yang lucu dan
menggemaskan. Beberapa kali saya pernah memelihara kelinci tetapi beberapa kali
juga kelinci itu mati. Karena beberapa kelinci yang pernah saya pelihara selalu
mati jadi saya tidak pernah lagi memelihara kelinci, karena saya merasa tidak
cukup baik untuk memeliharanya.
Tetapi beberapa
bulan lalu teman saya datang kerumah saya dengan membawa seekor kelinci yang
berjenis Kelinci REX. Kelinci rex
memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti beludru. Pertama
kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun 1919.
Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show
pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat
dalam jumlah besar.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lainwhite rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lainwhite rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.
Sampai sekarang kelinci yang saya pelihara masih hidup dan
sehat, bahkan sekarang sudah semakin besar jadi semakin menggemaskan dan
semakin lincah. Bagi kalian yang ingin memeliahara kelinci sebaiknya kalian
kenali dulu jenisnya, berikut ini adalah beberapa jenis kelinci yang ada di
Indonesia.
1. Kelinci
ANGGORA (ANGORA)
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci
peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan
dibawa oleh pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777
Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur,
Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat
peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool.
Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tsb.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tsb.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
2.
Kelinci LOP
(ENGLISH LOP, HOLLAND LOP
Kelinci Lop ini ada berbagai macam/jenis,
antara lain english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop,
anggora/angora lop, french lop, dsb.
Diantara macam-macam kelinci Lop tersebut di
atas, yang relatif paling terkenal adalah English Lop (Kelinci Lop Inggris).
Ciri dari jenis lop umumnya adalah bentuk
kepala lebar, dan telinga yang menggantung dari pangkal kepala hingga ke
samping pipi, tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak.
Pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia
2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini
seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang.
Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang
dan jatuh, hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang
hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang
tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.
3.
Kelinci
FLEMISH GIANT
Kelinci Flemish Giant termasuk jenis
"raksasa" karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada
umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus
beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.
Kelinci ini dulunya merupakan keturunan dari
kelinci liar Argentina, pada abad 18 pedagang dari Belanda membawa kelinci
raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis
ini sendiri baru ada pada tahun 1860.
Awalnya kelinci flemish giant hanya
dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan daging kelinci di negara
tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan
daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar-besaran
di berbagai negara. Walaupun jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya
diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau
kelinci hias, khususnya bagi yang menyukai pada bentuk tubuhnya yang besar.
Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah
mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari 51 cm), dan besar,
bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal
serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya
kaki yang besar, panjang dan kokoh. Warna dari kelinci flemish giant yang
diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti
pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.
4.
Kelinci
DUTCH (Kelinci BELANDA)
Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci
Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda).
Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya
warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna
bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke
leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu,
moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang
tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan
ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di
sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon. Karena kaya warna dan keunikan
kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini merupakan kelinci yang paling
digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran
mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1 - 2,5 kg. Kelinci betinanya
bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci
menghasilkan anak 7-8 ekor.
5.
Kelinci
ENGLISH SPOT
Kelinci ini berasal dari Inggris dan mulai
diternakan pada abad ke-19 yang juga dikenal sebagai English rabbit (kelinci
Ingris). Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian,
angora, dutch, silver dan Himalayan.
Warna dasarnya adalah putih bersih dan
ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Spotnya terdapat
diseluruh badan dan di hidung ada spot besar. Kelinci english spot memiliki
garis hitam, coklat, atau abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat
atau abu-abu juga terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian
perut terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat atau abu-abu. Termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir
mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus.
6.
Kelinci
HIMALAYAN (Kelinci CINA/RUSIA)
Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina
atau kelinci rusia. Kelinci himalayam berwarna putih diselingi dengan warna
disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa
dengan mata berwarna merah muda.
Kelinci Himalayan ini termasuk salah satu jenis
yang paling digemari dan dicari di Indonesia. Awalnya kelinci Himalayan
memiliki berat standar 2,5 - 4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat
berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya juga bersamaan dengan
penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga berukuran mini, dengan berat
sekitar 1 kg. Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang
hari.
Termasuk kelinci berbadan kecil seperti kelinci
hotot, ciri yang membedakan adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga,
wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, dan kebiruan.
7.
Kelinci LION
(LIONHEAD)
Kelinci lion awalnya adalah kelinci Anggora
Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu
panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung lucu. Karena kepalanya
seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan selanjutnya dinamakan kelinci
singa (lion).
Kelinci Lion memiliki telinga yang pendek dan
khas pada bulunya yang tumbuh memanjang disekitar leher dan wajah seperti
seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Saat masih kecil (sekitar umur
2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu
dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya
panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan,
kekuningan, dsb.
Ukuran tubuh kelinci ini masuk dalam kategori
kelinci kecil sampai sedang. Karena kelinci ini masih saudara dekat dengan
angora, maka tiap 3 bulan sekali harus rajin mencukur bulunya yang cepat
tumbuh.
8.
Kelinci ND
(NETHERLAND DWARF)
Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras
kelinci kerdil yang awalnya berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci
mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek,
kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran
telinganya kecil.
Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena
kelinci ini banyak disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih
dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian
dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara
lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.
9.
Kelinci NEW
ZEALAND (WHITE, RED, BLACK
Kelinci New Zealand termasuk kelinci berbadan
besar, karena tumbuhnya cepat besar sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi
dagingnya (berat dewasa sekitar 5 kg lebih, anaknya dapat mencapai 10-12 ekor).
Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zealand dan awalnya
berkembang selain di New Zwaland sendiri, juga di Amerika Serikat dan
Australia. Namun sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kelinci New Zealand ini ada berbagai warna dan
dinamakan sesuai warna tsb, misalnya New Zealand White (putih), New Zealand Red
(merah), New Zealand Black (hitam) dsb. Yang paling populer adalah kelinci New
Zealand White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya berwarna merah.
10.
Kelinci
HOTOT
Kelinci Hotot mempunyai tanda khusus yaitu
adanya bulatan hitam di sekeliling matanya, sehingga tampak seperti celak tebal atau ninja.
Kelinci jenis ini berbadan kecil, umumnya berwarna putih.
Itulah beberapa jenis kelinci yang ada di Indonesia, semoga
bisa membantu kalian untuk mengetahui jenis kelinci apa yang kalian sukai.
Sumber : http://dompi.co.id/_dompi.php?_i=jenis-kelinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar