Selasa, 08 Januari 2013

cerpen pulang kampung


Sewaktu Idul Fitri kemarin saya dan keluarga pergi ke Jogjakarta untuk mengunjungi mbah putri, mbah kakung, serta saudara saya yang tinggal disana. Kami berangkat dari jakarta jam 5 pagi dini hari dan kami ke jogjakarta tidak hanya sekeluarga tetapi kami konvoi dengan keluarga om saya, selama perjalanan menuju jogjakarta sangat menyenangkan dan mengasyikan sampai beberapa kali saya tertidur di dalam mobil karena merasa lelah menempuh perjalanan yang jauh dan macet.

Beberapa kali kami istirahat di pom bensin atau dimasjid untuk makan dan untuk melaksanakan sholat, setelah beristirahat yang cukup kami melanjutkan perjalanan. Di dalam perjalanan saya melihat banyak sekali pemudik yang mudik menggunakan kendaraan bermotor bahkan banyak juga pemudik yang membawa anak mereka atau keluarga mereka mudik menggunakan sepeda motor sehingga banyak juga terjadi kecelakaan motor akibat para pemudik yang tidak berhati – hati dalam perjalanannya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 21 jam akhirnya kami tiba juga di rumah mbah putri dan mbah kakung. Sesampainya disana saya dan keluarga disambut dengan hangat oleh mbah kakung dan mbah putri serta saudara saya, dan kami langsung mengobrol diteras rumah mbah putru, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 3 pagi dini hari akhirnya kami semua memutuskan untuk tidur dan melanjutkan pembicaraan pada pagi hari.

Waktu saya bangun tidur waktu sudah menunjukkan jam 7 pagi dan saya pun bergegas untuk mandi dan sarapan. Udara disana sangat sejuk sehingga saya ingin berlama – lama tinggal disana, selesai sarapan kami sekeluarga bergegas ke rumah saudara – saudara kami untuk bersilatuhrahmi dan tidak lupa saya bersilatuhrahmi ke rumah mbah buyut saya yang alhamdulillah sampai saat ini beliaumasih sehat walafiat.

Karena saya ke Jogjakarta setahun sekali jadi banyak saudara saya yang bilang kalau saya dan adik saya terlihat seperti anak kembar padahal saya dan adik saya umurnya beda 6 tahun dan saudara saya juga bilang kalau saya terlihat lebih kurus dibanding adik saya itu karena adik saya hobi makan jadi terlihat lebih besar badannya dari pada saya hehehe....

Setelah bersilatuhrahmi ke seluruh saudara saya keesokan harinya saya bersama keluarga jalan – jalan ke malioboro. Kami mengunjungi pasar bringharjo disana banyak sekali yang menjual berbagai baju batik, celana batik, tas batik dan lain – lain, tetapi berhubung di pasar bringharjo sangat ramai sekali akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk berjalan – jalan dipinggir malioboro saja. Dipinggir jalan malioboro juga banyak yang menjual berbagai macam baju, tas dan celana yang bermotif batik.

Setelah puas berbelanja kami menyempatkan diri untuk makan di alun – alun Jogjakarta disana banyak penjual yang menjual berbagai macam makanan dan banyak pula yang menjual berbagai macam lukisan, serta barang – barang hiasan yang unik – unik. Di alun – alun saya dan mamah saya mencicipi  wedang ronde, yaitu minuman pedas manis berkomposisi wedang jahe, berisikan potongan roti tawar, kacang sangrai, kolang-kaling, dan bulatan dari tepung beras berisi gula jawa cair rasanya sangat enak dan hangat.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 6 sore kami sekeluarga memutuskan untuk pulang. Setelah sampai di rumah mbah putri menyuruh saya dan adik saya untuk makan malam, saya pun dan adik saya tidak menolak karena kami memang hobi makan heheehe.... Senang rasanya bisa kumpul bersama mbah kakung dan mbah putri serta adik sepupu saya, kami bisa bercanda, bisa bercerita berbagai hal dan kami bisa bermain bersama. Disaat saya lagi bermain dengan adik sepupu saya, saya menghampiri mbah kakung

“mbah gimana kabarnya, sehat kan?” kata saya.

“sehat ndo,gimana kuliah kamu? Sudah semester berapa sekarang?” sahut mbah kakung.

Lalu saya menjawab “alhamdulillah mbah kuliah aku lancar – lancar saja dan sekarang udah semester 5, doain yaa mbah biar aku cepet lulus.”

“pasti mbah doain ndo biar kamu cepet lulus, belajar yang rajin yaa ndo, bikin mamah papah bangga sama kamu.” Sahut mbah kakung kepada ku.

“Iyaa mbah aku akan berusaha bikin mamah dan papah bangga.” Kata ku.
Kata – kata mbah kakung itu yang menjadi motivasi aku agar bisa belajar lebih giat lagi.

Tanpa terasa saya sudah 3 hari berada di Jogjakarta. Setelah mandi dan sarapan saya langsung berangkat ke rumah mbah buyut karena disana akan diadakan acara trah, acara tersebut sudah diadakan sekitar 4 tahun yang lalu. Acara trah dibuat bertujuan untuk bersilatuhrahmi kepada seluruh keluarga besar mbah buyut, dari anak – anak mbah buyut, menantu mbah buyut, cucu – cucu mbah buyut dan cicit – cicit mbah buyut semua kumpul di acara trah tersebut. Ga saya sangka ternyata banyak sekali yang sudah menjadi anggota keluarga mbah buyut sehingga saya tidak mampu menghafal namanya satu per satu hehehe...

“kak bangun kak, begitu kata adik saya ketika membangunkan saya dari tidur.”

“ada apa siih de? Kaka masih ngantuk niih, “ sahut ku kepada adik ku.

Lalu adik saya berkata, “kita ke Candi Prambanan yuu kaa, aku penasaran niih belum pernah kesana.”

“yaa udah sana ajak mamah sama papah juga, sahut ku sambil membereskan tempat tidur.” 

Papah dan mamah saya pun setuju dengan ajakan adik saya, jam 10 pagi saya dan keluarga pergi ke Candi Prambanan dan sampai disana jam 12 siang, dengan tiket masuk 25.000 / orang kami puas melihat candi –candi yang ada disana dan kami juga puas berfoto disana. Tetapi sayang banyak candi yang sudah rusak karena terjadinya gempa yang berkekuatan besar pada tahun 2006 dan sampai saat ini candi – candi tersebut masih belum diperbaiki. Puas berkeliling di Candi Prambanan dan memebeli oleh – oleh untuk teman – teman, kami sekeluarga memutuskan untuk pulang.

Baru saja saya sampai dirumah mbah putri, saya melihat mba Ida (penjual sate) sedang berjualan berkeliling di daerah rumah mbah putri. Langsung saja saya memberhentikan tukang sate tersebut, setiap saya pulang kampung saya dan adik saya selalu membeli sate mba Ida karena sate ayamnya sangat enak dan gurih jadi kurang afdol rasanya kalau pulang kampung tidak membeli satenya mba Ida hehehe kadang saya sampai suka nambah 2 kali dan saya juga berpesan kepada mba Ida selama saya berada di rumah mbah putri sisain satenya untuk saya dan adik saya hehehe..... Dan ternyata benar selama saya di rumah mbah putri mba ida selalu mampir ke rumah mbah saya dan kalau saya tidak lagi berada di sana mbah putri selalu membelikannya untuk saya dan adik saya sehingga sehabis saya pulang jalan – jalan saya bisa merasakan nikmatnya sate mba Ida hehehe.....

Tiba saatnya untuk kami sekeluarga pulang ke kota Jakarta dan kembali beraktifitas seperti biasa, sebenarnya saya masih ingin tinggal disana untuk beberapa hari lagi tetapi tidak bisa karena saya dan keluarga harus memenuhi kewajiban masing – masing. Sedih meninggalkan mbah putri dan mbah kakung yang sedang sakit dan saya juga sedih meninggalkan adik sepupu saya karena selama saya disana adik sepupu saya yang selalu menemani saya dan adik saya bermain. Waktu sudah menunjukkan jam 04.45 WIB pagi dini hari, saya berpamitan kepada mbah putri dan mbah kakung.

“mbah jaga kesehatan yaa, aku pamit pulang dulu insya ALLAH lebaran yang akan datang aku akan kembali lagi kesini.” Kata ku.

 “iyaa ndo mbah putri dan mbah kakung akan jaga kesehatan, kamu jaga adik mu yah jangan berantem terus dan belajar yang rajin yaa ndo.” Sahut mbah putri.

“Iya mbah aku akan rajin belajar, yaa udah aku pamit pulang yaa mbah.”kata ku. Papah dan mamah pun juga berpamitan kepada mbah putri dan mbah kakung, setelah berpamitan kami bergegas menuju Jakarta.

Pada saat kami menuju Jakarta kami terjebak macet dan kami pun sekeluarga juga sudah lelah sehingga akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat di Masjid. Setelah puas beristirahat kami melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Lelah, letih, lesu semua bercampur jadi satu ketika menghadapi jalanan yang padat karena banyaknya kendaraan dari jakarta.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.45 malam hari. Alhamdulillah kami sekeluarga sampai di rumah dengan keadaan sehat walafiat, sesampainya dirumah saya langsung melihat kelinci peliharaan saya yang saya beri nama tompel dan alhamdulillah sii tompel masih hidup dan ternyata makanan yang saya kasih waktu saya mau pulang kampung sudah habis ia makan, sehingga tompel menjadi lebih gemuk karena banyak makan hehehe....

Setelah melihat kelinci , saya membantu orang tua membersihkan rumah dan membersihkan kamar saya. Setelah semua sudah bersih dan rapih saya bergegas untuk mandi, rasa cape yang sempat saya alami pada saat perjalanan seketika hilang saat saya mandi. Setelah mandi saya bergegas ke kamar untuk tidur, sebelum tidur saya sempat berdoa kepada ALLAH semoga kami sekeluarga diberi kesehatan dan umur yang panjang sehingga pada saat Idul Fitri berikutnya kami sekeluarga bisa kembali ke Jogjakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar